Senin, 29 Oktober 2012

Plantae Part 1 (Kelas X)

Ciri-ciri umum tumbuhan :
Menurut Setyaningsih (2010; hal 165) ciri-ciri umum tumbuhan adalah :
a)    Multiseluler
b)   Bersifat eukariotik
c)    Memiliki dinding sel dari selulosa
d)   Memiliki kloroplas
e)    Bersifat autotrof
f)    Memiliki 3 organ pokok (akaar, batang, dan daun)

Ciri-ciri umum lumut :
Menurut Setyaningsih (2010; hal 166) ciri-ciri umum lumut adalah :
a)    Multiseluler
b)   Memiliki alat untuk melekat pada substrat berupa rizoid yang berfungsi untuk menyerap air
c)    Memiliki kloroplas pada bagian yang mirip daun
d)   Bagian yang mirip batang tersusun atas beberapa lapis sel dan belum memiliki jaringan pengangkut
e)    Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yang terdiri atas fase gametoofit (penghasil gamet) dan sporofit (penghasil spora)
f)    Gametofit yang telah dewasa berisi struktur reproduksi. Struktur penghasil sel telur disebut archegonium, sementara struktur penghasil sperma disebut antheridium
g)    Tumbuhan lumut yang

CIRI CIRI LUMUT
Karakteristik dan Ciri-ciri :
• Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik
• Tak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus)
• Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
• Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit – sporofit)
• Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
• Pengangkutan Air, melalui peristiwa Osmosis : Pergerakan air dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah melewati membran semi permeabel.
• Pengangkutan mineral, melalui difusi : Pergerakan zat terlarut (mineral & ion) dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah.


Peranan Lumut dalam kehidupan
Menurut Setyaningsih (2010; hal 172) peranan lumut adalah
a)    Vegetasi perintis (pioneer), yaitu tumbuhan yang mampu hidup pada daerah-daerah kritis (batuan) sebelum tumbuhan yang lin ada. Rizoid mampu menembus lapisan batuan sehngga lama kelamaan batu akan mengalami pelapukan sehingga terbentuk lapisan tanah.
b)    Penahan erosi pada permukaan tanah, keberadaan lumut pada permukaan ytanah mengurangi tekanan air hujan
c)    Penyubur tanah, lumut yang mati mengalami dekomposisi sehingga menambah bahan organik dalam tanah.
d)    Seumber makanan bagi rusa kutub (di ekosistem tundra)obat sakit hati (hepar) pada manusia, terutama pada kelas Hepaticeae (lumut hati)

 
Perbandingan metagenesis pada lumut dan tumbuhan paku
Pada Lumut
Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatuproses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis, terjadi pergiliran keturunan antaragenerasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai,maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema.
Protonema tadi akan segera tumbuh menjaditumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akanmenghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akanmenghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentukzigot, zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Sporayang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi menjadi protonema.Siklus akan berjalan seperti semula.
 
Pada Tumbuhan
Paku
Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun pakuperalihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akanberkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagaigenerasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoiddan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu,akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhanpaku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangiumyang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhanpaku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan pakupenghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Sporadihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangiumpada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.

Perbandingan pembuahan tunggal & ganda pada Angiospermae
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 intisperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu intisperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahanganda.




LUMUT HATI (hepaticopsida)                                
1.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Hepaticophyta
Kelas : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoceales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticopsida sp

1.2 Pengertian
Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta. Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisah lumut hati ke dalam divisio baru.
Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.


1.2Ciri-ciri

tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid

gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbentuk seperti payung.
sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik

berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan kuncup eram

habitatnya ditempat lembab.
1.3 tempat hidup
pada tempat-tempat yang basah, untuk struktur tubuh yang himogrof. Pada tempat-tempat yang kering, untuk struktur tubuh yang xeromorf (alat penyimpan air).
sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika.

1.3susunan tubuh
berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan bagian bawah ventral. Daun bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga deret pada batang sumbu. Alat kelamin terletak pada bagian dorsal talus pada /pada jenis terletak pada bagian terminal, sporogonium sederhana tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki tangkai dan kapsul. Mekanisme merakahnya kapsul tidak menentu dan tidak teratur.
seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah mempunyai rizoid. Pada rusuk tengah, terdapat badan seperti piala dengan tepi yang bergigi, yang disebut piala eram atau keranjang eram kepala atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram atau tunas yang disebut gema mudah terlepas oleh air hujan
protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang pendek. Sebagian besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak, minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik kumpulan tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak pernah ditemukan pada tumbuhan lain.

1.4Pekembangbiakan
a. secara aseksual menggunakan spora dan tunas.
b. secara seksual contohnya marchantia
c. anteredium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah. Anteredium merekah, mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi sporofit dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsul yang dipsahkan dari bagian kaki oleh zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul berisi sel-sel induk spora yang berkelompok yaitu benang-benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah meiosis terbentuklah tetraspora, tangkainya memanjang, arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong kebawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul, elater menggulung menjadi kering dan menggandakan gerakan sentakan yang melebar spora keudara.

LUMUT TANDUK (Antheceroptopsida)
3.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut tanduk
Regnum : Plantae
Division : Antheceroptophyta
Kelas : Antheceroptopsida
Ordo : Antheceroptoceales
Family : Antheceroptoceae
Genus : Antheceroptopsida
Spesies : Antheceroptopsida.sp

3.2Pengertian
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati.
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.

3.3ciri-ciri
1.tubuhnya mirip lumut hati, ttpi berbeda pd sporofitnya
2. berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan plg dekat dgn tumbuhan berpembuluh dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
3. gametofitnya berupa talus yg lebar dan tipis dgn tepi yg berlekuk
4. rhizoid berada pada bagian ventral
5. habitatnya didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi

3.4 Tempat hidup
dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
3.5 Susunan tubuh
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silender dengan panjang antara 5-6 cm. pangkal sporofitnya dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
3.6Alat perkembangbiakan
Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium. Anteridium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus arkegonium juga terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan suatu dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogenium diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus-menerus membentuk kaki ang berfungsi sebagai alat penghisap, bila sporogenium masak makan akana pecah seperti buah plongan s, menghasilakan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumila inin diselubungi oleh sel jaringan yang akemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.

LUMUT DAUN (Bryopsida sp)
2.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp

2.2Pengertian
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks. Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun.Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operculum. Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya. Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium. Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup. Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae.Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar. Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting. Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.


Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.

2.3Ciri-ciri
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
Secara lengkap ciri-ciri yang dimilik lumut daun yaitu:
fase dominannya adalah fase gametofit
Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid
reproduksi vegetatif dengan spora, generatif dengan arkegonium yang menghasilkan ovum dan anteridium yang menghasilkan sperm.
Mempunyai struktur spt akar (rizoid) dan struktur spt daun.
Sporofit pd umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup tergantung pada gametofit.
tubuhnya mempunyai struktur yg mirip batang, daun, dan akar, ttpi tdk mempunyai sel/jaringan dan fungsi spt pada tumbuhan tingkat tinggi
gametofit dibedakan dgn 2 tingkatan, yaitu protonema yg berbntk benang dan gametofora yg berupa tumbuhan lumut
sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofiksis, kapsul, gigi peristom, dan kaliptra
spora terdiri 2 lapisan, yaitu endospora dan eksospora, habitatnya pada tempat lembab

2.4Tempat hidup
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul yang periodic mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun dapat tumbuh. Selanjutnya lumut-lumut ini dapat juga kita jumpai diantara rumput-rumput, diatas batu-batu cadas, pada batang pohon dan cabang-cabang pohon, dirawa-rawa, tetapi jarang didalam air.

2.5Susunan tubuh
Tumbuhan tersusun dari sumbu (batang), daun, dan rizoid multiseluler. Daun tersusun dalam 3 sampai 8 baris. Daun mempunyai rusuk (simetri radial). Sumbu batang pada lumut daun biasanya menunjukkan diferensiasi menjadi epidermis korteks, dan silinder pusat.
Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang, sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul. Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret melingkari lubang diujung kapsul.
2.6 Perkembangbiakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus seperti pada jungermaniales juga dinamakan periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakn bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok itu terdapat baik arkogenium dan dinamakn berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteredium terpisah tempatnya. Diantara alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi rambut-rambut steril itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar