Senin, 22 Oktober 2012

Anak yang Cuek pun bisa meletup-letup Part I (CerPen Bersambung)

Aku lelah dengan semua perlakuan busuk kalian dengan kami selama 7 tahun ini.
Berawal dari tahun 2005, anak ke-2 mu datang dengan tiba-tiba lalu mengatangan dengan gampangnya bahwa dia memiliki hutang begitu banyaknya, kau tetap membela dia walaupun kau tau dia salah. Dilain pihak kau selalu memojokkan anak pertama dan cucu dari anak pertama kalian, kau memuji mereka di depan mereka tapi kau menjelek-jelekkan mereka di belakang mereka, tetapi kau tak sadar satu hal cucu kalian yang kini (2012) telah berusia 16 tahun, yang kalian kira masih anak-anak, sudah mengerti apa yang kalian katakan walaupun kalian berbicara dengan bahasa bali, dia tau betapa kalian menjelek-jelekkan dirinya dan keluarganya, tapi dia tetap diam berpura-pura untuk tidak perdah mendengar kata-kata tersebut. Dan tibalah suatu hari dimana anak tersebut dipanggil oleh ayahnya ketika ayahnya baru saja pulang dari tempat kerjanya, anak itu dan adiknya diminta untuk naik kelantai dua oleh ayahnya,
disana ayahnya berkata pada anak itu dan adiknya "nak, sebaiknya kita jual saja rumah ini untuk membantu bibik dan kakekmu. Kakek meminjam uang sebesar 300 juta di bank untuk membantu bibi mu untuk membayar hutang dan sebagai modal kerja tetapi, bibimu tak sanggup untuk membayarnya." anak usia 16 tahun mana yang tidak sakit dan rela rumah yang mereka tinggali selama ini di jual hanya untuk membanthttp://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5730676526003816617#editor/target=post;postID=329869965979860892u orang yang tidak bertanggung jawab dan selalu menjelek-jelekkan orang tuanya?. Tidak disadari anak itu tertidur di ruang televisi, dan sekitar pukul 22.41 anak itu kemudian tidak disengaja terbangun. Pada saat dia terbangun tiba-tiba sudah terjadi kegaduhan di ruang keluarga antara ayahnya, bibinya, dan kakeknya. anak itu jelas kesal lalu membanting bantal yang dia peluk dan menuju kamarnya lalu membanting pintu kamarnya tak beberapa lama bibinya membuka pintu kamar anak itu dan berkata, "saya lahir disi ya, saya juga lahir disi." anak itu kejelas kesal dia tidak berbicara apa-apa waktu dia membanting pintu kamarnya tapi bibinya malah berkata seperti itu dan dia memutuskan untuk membalas perkataan bibinya "saya tidak ada bilang anda tak lahir disini ya!!! tutup sekarang pintu kamar saya!."
Didalam hati anak itu terus berkecambuk, anda orang tua macam apa anda bibi macam apa, anda orang dewasa macam apa?, apa yang selama anda bisa ajarkan kepada anak-anak anda?, kalau sifat anda lebih parah dari pada keledai!, keledai saja bisa tidak mengulangi kesalahannya tapi anda? anda mengulangi kesalahan yang sama bahkan sampai tidak isa dihitung lagi, dimana otak anda, atau jangan-jangan anda tidak punya otak sehingga jawaban anda dengan apa yang saya katakan tidak nyambung?. Didalam hati dan pikiran anak itu terus saja bergeliat kata-kata itu....


bersambung... (Mohon Komentarnya ya)
Created with Artisteer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar